PENTINGNYA PERAN
PEMUDA SEBAGAI GENERASI MUDA PEMIMPIN BANGSA
Masa
depan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini,
oleh karena itu peran pemuda sangat penting dalam kehidupan masyarakat
bernegara karena pemuda-pemuda bangsa ini yang akan menjadi generasi pemimpin baik
dalam memipin di suatu lembaga atau instansi tertentu bahkan dalam membangun, mensejahterakan dan memajukan
bangsa atau Negara Indonesia ini khususnya. Untuk membangun, mensejahterakan
serta memajukan bangsa ini sangat diperlukan sosok-sosok pemimpin yang
berintelek, intelegent dan independen. Maka dari itu setiap pemuda Indonesia
baik yang berstatus pelajar maupun mahasiswa bahkan yang sudah selesai dari
pendidikannya merupakan faktor penting yang dapat diandalkan bangsa Indonesia
dalam mewujudkan cita-cita Bangsa dan mempertahankan kedaulatan Bangsa.
Dalam
mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaulatan Bangsa tentu akan menghadapi
permasalahan, tantangan, hambatan serta ancaman. Maka dengan adanya
permasalahan-permasalahan yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi
rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa agar membiasakan diri
untuk meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai Bangsa Indonesia,
yaitu bisa dideskripsikan dengan keikutsertaan para pemuda dan mahasiswa atas
kepedulian mereka terhadap kondisi negara serta menanamkan semangat
nasionalisme dalam jiwa dan terus menggali ilmu dan pengetahuan dengan
mengenyam pendidikan, sehingga pemuda bangsa tidak tertinggal dan tidak dapat
dikelabui oleh orang asing.
Dalam hal ini kita
mengambil contoh dari seorang tokoh pemimpin yaitu “Ir.Soekarno” yang kerap
dikenal dengan Bung Karno, beliau
mengenyam pendidikan yang baik mulai dari tamat SD beliau melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere
Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa dan
semangat nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan
melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang
sekarang menjadi IT. Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926. Kemudian,
beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional
lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya,
Belanda memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember
1929. Maka dengan cerminan inilah yang seharunya menjadi tolak ukur para
pemuda bangsa untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan mengenyam pendidikan haus
akan ilmu pengetahuan serta peduli atas kondisi negara untuk menciptakan
cita-cita dan mempertahankan Bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar